Literasi Digital Bekali Siswa/i SMP di Kabupaten Muaro Jambi Tentang Jenis Cyberbullying di Dunia Maya
sekitarjambi.com – Pengguna internet di Indonesia pada awal tahun 2022 mencapai 204,7 juta orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Namun, penggunaan internet tersebut membawa berbagai dampak berisiko, salah satu contohnya yakni bully melalui media sosial.
Hal ini tentunya dengan peningkatan penggunaan teknologi internet, perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan tepat.
Terkait hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KEMENKOMINFO) bekerja sama dengan sejumlah SMP Negeri yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, menggelar webinar bertajuk tema “Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya” yang digelar pada Kamis (30/3/2023).
Sejumlah SMP Negeri tersebut diantaranya yakni SMP Negeri 2 Muaro Jambi, SMP Negeri 10 Muaro Jambi, dan SMP Negeri 31 Muaro Jambi, dengan melibatkan para siswa/i sebagai audiensnya.
Kegiatan webinar ini diinisiasi dan diselenggarakan bertujuan mendorong masyarakat, terutama remaja dalam menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Karena berdasarkan survei tahun 2022, hasil survei Indeks Literasi Digital Nasional mengalami kenaikan dari 3,49 poin menjadi 3,54 poin dari skala 5,00. Hasil ini dianggap menunjukkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia saat ini berada di kategori sedang dibandingkan dengan tahun lalu.
“Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Samuel juga menyebutkan, dalam konteks inilah webinar literasi digital menjadi agenda amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktivitas di ranah digital.
Webinar ini diisi secara virtual oleh beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Diantaranya yakni, Ir. M. Adhi Prasnowo, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng selaku Dosen dan Digital Enthusiast, H. M. Thohir, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala UPTD BTIKP, kemudian M. Fadhil Achyari seorang Influencer serta Public Speaker and Personal Branding Enthusiast yang akan bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL), Siti Kusherkatun, S.Pd.I. (Asih) sebagai juru bahasa isyarat dan dipandu oleh moderator Ayu Amelia.
Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety, dan Digital Skill.
Selain memperbincangkan terkait 4 pilar literasi digital, webinar ini juga memperbincangkan terkait Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya.
Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Cyberbullying menjadi hal yang harus diwaspadai oleh pelajar, karena dapat memberikan dampak pada korban yaitu kerap merasakan cemas dan depresi, karena hal seperti ini meninggalkan jejak digital seperti foto, video, dan tulisan.
Cyberbullying juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan hubungan sosial korban. Dalam kesempatan webinar dijelaskan terkait 6 jenis cyberbullying, diantaranya yaitu Flaming (menghina dan mengejek), Harassment (menulis komentar buruk dan mengandung kata hasutan), Denigration (Pencemaran nama baik), Cyberstalking (memata-matai, mengganggu), Impersonation (membuat akun palsu dan menyamar menjadi orang lain), Outing and Trickery (menyebarkan rahasia orang lain agar merasa malu), dan Trickery yaitu upaya menipu dengan cara membujuk orang lain untuk mendapatkan rahasia maupun foto pribadi dari calon korban.
Secara seremonial, kegiatan webinar diawali dengan sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Dalam kegiatan webinar ini, diharap peserta mendapatkan pemahaman tentang cyberbullying, serta pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi dan mencegah tindakan cyberbullying.
Kegiatan ini juga membantu peserta untuk membangun hubungan yang lebih baik antara sesama, mempromosikan sikap toleransi, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman. (Tim)