Kecepatan Internet Dijamin Semakin Kuat, Satelit SATRIA-1 Milik Pemerintah Indonesia Berhasil Meroket

sekitarjambi.com – Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) yang merupakan satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia sukses meluncur ke angkasa. SATRIA-1 meluncur pada pukul 18.21 waktu setempat atau sekitar pukul 06.00 WIB dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat.

Satelit seberat 4.600 KG ini diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.

SATRIA-1 merupakan jenis satelit yang pertama dan terbesar di Asia. Satelit multifungsi High Throughput Satellite (HTS) dikaryakan sebagai jalur internet berkecepatan tinggi untuk menghubungkan 150 ribu sekolah, puskesmas, kantor perangkat desa, dan pemerintah daerah, di seluruh Indonesia agar dapat memberikan layanan digital yang prima.

Pengerjaan SATRIA-1  merupakan proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU. Dalam hal ini, KOMINFO bertindak selaku penanggung jawab proyek kerja sama melalui badan layanan umum Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO).

Satelit SATRIA-1 berbobot sekitar 4,6 ton. Satelit ini akan mengorbit slot orbit 146 derajat E dengan masa guna minimal 15 tahun. 

Konstruksi dimulai sejak 2020 hingga 2023. Meskipun pandemi, konstruksi berjalan sesuai rencana. Pengembangan SATRIA-1 juga melibatkan The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE), Hughes Network Systems (HNS), Kratos, dan SpaceX.

Melalui akun Instagram pribadinya, Presiden RI, Joko Widodo menjelaskan bahwa SATRIA-1 adalah upaya pemerintah untuk membangun infrastruktur digital yang merata di RI. Ia pun berharap tujuan tersebut bisa tercapai.

“Pemerataan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia,” tulis Jokowi dalam unggahan video peluncuran roket untuk satelit SATRIA-1.

Informasinya, satelit SATRIA-1 ini langsung menempati orbit yang dituju, yakni 146°BT atau berada tepat di atas Pulau Papua, Indonesia.

Satelit ini akan menghadirkan internet bagi masyarakat Indonesia di wilayah Terdepan, Tertinggal, Terluar (3T). (Iz)

Bagikan