Gaungkan Semangat Mencintai Lingkungan Hidup, PetroChina Gelar Seminar Zero Waste

sekitarjambi.com – Jambi, Meski sudah berlalu, PetroChina International Jabung Ltd. masih terlibat di beberapa kegiatan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2022. Pada Sabtu, 27 Agustus lalu, PetroChina menggelar seminar Zero Waste, dengan tema “Satu Bumi Untuk Masa Depan”.

Seminar Zero Waste “Satu Bumi Untuk Masa Depan” ini diperuntukkan bagi mahasiswa/i di lingkup Provinsi Jambi. Acara ini menghadirkan dua narasumber yaitu James Evert Adolf Liku selaku Lead Asesor & Auditor LSP Lalinsa dan Santoso selaku Ketua 2 DPP Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara. Turut hadir mengikuti acara yakni Tim HSSE PetroChina dari Jabung Field. Selain itu, turut hadir yakni Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Alfajri, dan bertindak sebagai moderator.

dr. Frans Henny selaku HSE Superintendent PetroChina International Jabung Ltd. mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup yang setiap tahunnya dirayakan. Tema yang dipilih untuk kegiatan kali ini sesuai dengan yang diusung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). dr. Frans menyebut, PetroChina memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan hidup, salah satunya masalah sampah.

“Karena itu, hari ini kami menggelar seminar dengan tema Zero Waste Satu Bumi Untuk Masa, dimana undangannya dikhususkan untuk adik-adik mahasiswa agar kepedulian kita terhadap lingkungan dimulai dari sel yang terkecil dari lingkungan kita sendiri dan juga dari adik-adik mahasiswa,” ujar dr. Frans, Sabtu (27/8/2022).

Ke depan, PetroChina mendorong mahasiswa/i menjadi kreatif dan inovatif dalam melakukan pengelolaan sampah demi diri sendiri dan lingkungan sekitar, dengan menerapkan gaya hidup zero waste dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pada kesempatan ini, PetroChina Jabung mengajak para peserta seminar untuk konsisten guna meneruskan ke level yang lebih tinggi, yaitu mendukung ekonomi sirkular.

dr. Frans juga mengimbau para peserta seminar untuk melakukan aksi-aksi peduli lingkungan, guna melawan Indonesia darurat sampah dengan 7 aksi sederhana secara mandiri, yakni selalu membawa botol minum, membawa kotak makanan, membawa tas belanja, tidak lagi menggunakan sedotan plastik, menggunakan produk yang dikemas dengan katon/kardus, dan belajar cara daur ulang plastik.

“Harapan terbesar kami, kita sama-sama menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya sebagai perusahaan tapi juga individu, kita mulai dari diri masing-masing. Artinya kesadaran untuk mengurangi sampah plastik dan ini sejalan dengan program dari pemerintah daerah sendiri. Intinya kita sama-sama ingin membangun kepedulian kita bersama terhadap lingkungan hidup dengan cara mengurangi sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang,” tegas dr. Frans. (Ut)

Bagikan