Dukung Pengembangan Batik Tanjung Jabung Timur, SKK Migas – PetroChina Lakukan Monitoring dan Evaluasi Batik Idola Pemusiran
sekitarjambi.com – Tanjab Timur, Pihak Community Development (Comdev) PetroChina International Jabung Ltd. secara rutin melakukan kunjungan dan evaluasi terhadap masyarakat maupun UMKM binaan. Seperti pada Sabtu (5/6), Comdev PetroChina Jabung mengunjungi salah satu lokasi pengembangan batik lokal Tanjung Jabung Timur, yakni Batik Idola milik Suraedah yang berada di Desa Pemusiran, Kecamatan Nipah Panjang. Batik Idola ini merupakan lokasi pengembangan batik binaan SKK Migas – PetroChina.
Pada kunjungan monitoring dan evaluasi kali ini, PetroChina menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, BAPPEDA Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Akademisi sekaligus Technopreneur dari Universitas Jambi Ir. Dede Martino, MP yang rencananya akan membantu dalam hal penanganan dan pengolahan limbah batik.
Ahmad Ramadlan selaku Govrel Advisor PetroChina Jabung mengatakan, pada kunjungan kali ini banyak perkembangan yang terlihat dari industri Batik Idola. Selain melakukan kunjungan, turut dilakukan evaluasi ataupun penilaian juga rencana pengembangan terhadap industri Batik Idola sebagai salah satu binaan PetroChina di sektor industri UMKM.
“Dalam melakukan program tanggung jawab sosial atau yang biasa disebut dengan CSR terhadap industri binaan ataupun penerima manfaat, maka harus ada program khusus dan beberapa parameter yang ditetapkan sebelum program itu dijalankan. Salah satunya ialah industri binaan tersebut diharapkan mempunyai kemandirian dan berkelanjutan atau sustainable pada akhir program.” ujarnya.
“Unsur penilaian lain dari kinerja program CSR juga dilihat dari seberapa besar manfaat hadirnya industri binaan tersebut, dan berdampak ke beberapa sektor mulai dari lingkungan, kesejahteraan sosial, dan ekonomi. Salah satu diantaranya dari bantuan dan pelatihan yang diberikan selama pendampingan, maka industri binaan diharap mampu kembali menyosialiasikan ilmunya kepada masyarakat, dan hal tersebut tampak telah dilakukan oleh Batik Idola,” jelas Ahmad Ramadlan.
Pada saat kunjungan, bersamaan dengan kegiatan pelatihan batik bagi pengurus OSIS SMA Negeri 3 Nipah Panjang Tanjung Jabung Timur yang dilakukan di Rumah Batik Idola. Pelatihan Batik ini diberikan oleh Suraedah sebagai pengelola Batik Idola. Diharapkan dengan pelatihan ini akan memberikan alternatif kegiatan yang positif bagi generasi penerus untuk terus mencintai budaya lokal.
Ani Rosnifa selaku Kabid Sarana Prasarana dan Pemberdayaan Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, pada kunjungannya bersama pihak PetroChina menuturkan, Pemerintah Provinsi Jambi melalui DISPERINDAG sangat mendukung pengembangan program unggulan Batik Jambi. Terlebih Batik Jambi di masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas masing-masing. Dikatakan Ani, langkah membantu Pemerintah, selama dua tahun terakhir, pengembangan Batik Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, bersinergi dan bekerja sama dengan PetroChina.
“Semoga dengan sinergisitas pengembangan UMKM batik, dapat mengangkat perajin lebih cepat. Terlebih dengan adanya arahan berupa surat edaran dari Gubernur Jambi, setiap Kamis dan Jumat merupakan hari bekerja dengan mengenakan Batik Jambi. Semoga PetroChina akan terus membantu kami dalam bersinergi meningkatkan pengembangan Batik Jambi, dengan tujuan kesejahteraan perajin. Harapan saya adalah kita mencintai produk Indonesia, mencintai produk lokal, dan menggunakan produk local. Kami dari DISPERINDAG dan DEKNASDA Provinsi Jambi berterima kasih kepada PetroChina, karena sudah bersinergi, dan semoga ini terus berlanjut. Saya berharap kita akan terus bergandengan tangan untuk membina UMKM.” tutupnya.
Sementara, Hamidah selaku Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Tanjung Jabung Timur menuturkan, pihaknya yang menjadi gerbong perantara antara Pemerintah Daerah dengan mitra, dalam hal ini sangat berterima kasih kepada PetroChina. Dimana selama ini PetroChina telah mengakomodir kebutuhan Pemerintah Daerah, dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pembangunan.
“Kami berharap Batik Idola yang merupakan salah satu binaan PetroChina dapat memanfaatkan kerja sama dengan sebaiknya. Semoga usaha Batik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat berkembang,” ungkapnya.
Akademisi sekaligus Technopreneur dari Universitas Jambi, Ir. Dede Martino, MP yang juga merupakan Konsultan Program CSR PetroChina pada kunjungan kali ini menuturkan, Batik Idola sudah sangat maju secara bisnis, dan perlu penguatan tanggung jawab sosial kepada lingkungan. Pengembangan dilakukan, tidak boleh merusak lingkungan, yang kini digaungkan dalam ekonomi hijau.
Diutarakan Dede Martino, bersama PetroChina dirinya akan melakukan pembinaan dalam mengolah limbah batik. Dengan harapan Batik Idola mampu berkembang menjadi sosiopreneur, dengan mengajak orang lain mengembangkan usaha berbasis batik, yang kemudian akan membantu dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan.
“Untuk sistem pendampingan, saya bersama pihak PetroChina akan berkoordinasi untuk menentukan sistem pendampingan yang tepat untuk Batik Idola” ujar Dede Martino.
Dijelaskan pada kesempatan ini, ada dua macam limbah batik yang ada, yakni pewarna buatan dan alami. Untuk pewarna alami memiliki sifat tidak berpengaruh banyak kepada lingkungan karena bisa terurai, namun sebaliknya pewarna buatan berpengaruh sangat lama dan sulit terurai di lingkungan.
“Kami akan mengadaptasi teknologi yang tersedia, menjadi teknologi yang adaptif terhadap lingkungan Batik Idola. Kita akan amati dan awasi apakah akan efektif digunakan. Alat pengolahan limbah terkategori mahal, namun kita akan upayakan membuatnya lebih murah. Jika bahannya murah, maka bisa dicontoh dan mengajarkan kepada perajin lain,” jelasnya.
Kunjungan kali ini, dimana juga melibatkan Disperindag Provinsi, Bappeda Tanjung Jabung Timur dan Akademisi Unja Dede Martino, sekaligus dimanfaatkan untuk mendiskusikan program pengembangan Batik Idola yang rencananya akan dilaksanakan pada 2021 ini berupa program pengelolaan limbah batik dan pendampingan pemberdayaan lainnya.
Suraedah, sang perajin sekaligus pemilik industri Batik Idola mengatakan, untuk menjadi seperti saat ini, PetroChina merupakan pihak yang pertama hadir untuk memberikan bantuan dan motivasi bagi dirinya agar selalu mengembangkan usaha batik idola.
“Awal mula ketertarikan saya terhadap batik dimulai sejak berkunjung ke salah satu rumah teman. Hingga pada akhirnya di tahun 2016 saya mulai belajar membatik, dan pada tahun 2017 sudah bisa memproduksi batik sendiri, dengan nama Batik Idola. Alhamdulillah usaha ini terus berkembang dan eksis sampai sekarang. Selain dukungan keluarga, bantuan pembinaan dari PetroChina, pihak Pemerintah Kabupaten khususnya DISPERINDAG dan DEKRANASDA sangat mendukung kami para perajin serta komunikasi yang terjalin baik, membuat Batik Idola mampu bersaing di pasar,” ujar Suraedah. (Rm)