Dorong Peningkatan Ekonomi Mahasiswa/i dan Masyarakat, BPU UNJA Gelar Pasar Bedug Ramadan 1444 Hijriah
sekitarjambi.com – Mendalo, Selama bulan suci Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi, Universitas Jambi (UNJA) melalui Badan Pengelola Usaha (BPU) menggelar pasar bedug dengan menyuguhkan berbagai produk makanan dan produk unggulan mahasiswa/i.
Untuk pelaksanaan pasar bedug kali ini dipusatkan di halaman gedung Science-Techno Park kampus UNJA Mendalo.
Pembukaan pasar bedug secara resmi dilakukan di hari kedua puasa Ramadan, Jumat (24/3/2023) dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi Universitas Jambi, Prof. Dr. rer.nat. Rayandra Asyhar, M.Si., dengan dihadiri oleh Direktur Badan Pengelola Usaha UNJA, Drs. Agus Syarif, M.B.S., Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNJA, Daumi Rahmatika Sutrisno, dan pengurus BPU UNJA serta tim panitia pengelola pasar bedug.
Pasar bedug ini merupakan salah satu program yang dikelola langsung oleh BPU UNJA, berkolaborasi dengan Dharma Wanita UNJA dan para UMKM masyarakat sekitar.
Berbagai produk makanan takjil seperti pempek, es campur, lauk pauk, gorengan, dan sejenisnya dijajakan di lokasi ini. Tidak hanya itu, di pasar bedug tersebut juga terdapat berbagai produk unggulan mahasiswa/i seperti pakaian, tas, dan aksesoris yang diproduksi langsung oleh mahasiswa/i.
Disampikan oleh Direktur Badan Pengelolaan Usaha (BPU) UNJA, Drs. Agus Syarif, M.B.S., bahwa pelaksanaan pasar bedug ini didasari atas lima hal poin penting, yakni:
- Peduli terhadap UMKM dan PKL yang ada di lingkungan sekitar Jambi, yang biasanya mereka jualan di kantin karena hari puasa dialokalisasikan di pasar bedug
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk mengembangkan bisnis dan ekonominya
- Mengoptimalkan aset lahan yang ada di wilayah kampus agar bernilai ekonomi, hal ini sesuai dengan amanat Rektor UNJA
- Membangun kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri
- Meminimalisir kemacetan di sekitar badan jalan kampus UNJA, karena pada tahun-tahun sebelumnya di sepanjang jalan yang berdekatan dengan kampus UNJA sebagai pusat titik macet.
“Pasar Bedug ini diikuti sebanyak 40 tenant atau stand UMKM dan PKL,10 tenant diantaranya yakni dari usaha mahasiswa/i,” ujarnya.
“Melihat animo dari masyarakat dan mahasiswa/i yang mengunjungi pasar bedug ini, Insya Allah yakin dan tentu ke depannya akan semakin lebih baik lagi penyelenggaraannya. Terutama juga melibatkan Dharma Wanita Persatuan Universitas Jambi,” lanjutnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi Universitas Jambi, Prof. Dr. rer.nat. Rayandra Asyhar, M.Si. mengatakan, bahwa dengan adanya pasar bedug ini sebagai bentuk silaturahmi dan nilai ibadah bagi warga kampus UNJA dan masyarakat sekitar.
“Pertama dengan adanya pasar bedug ini akan terjalin silaturahmi tentunya antara kita dengan para mitra dengan masyarakat yang memanfaatkan momen-momen seperti ini, yang kedua tentu ada nilai ekonominya kita berharap sekecil apapun ya untuk kemaslahatan bersama, kemudian juga tentu ada nilai ibadahnya yang membuat ini. Nah, ke depan tentu kita harapkan akan lebih besar lagi dengan perencanaan yang lebih matang. Kita harapkan ke depannya pelaksanaan pasar bedug ini akan lebih meningkat lagi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNJA, Daumi Rahmatika Sutrisno, menyebutkan bahwa lokasi pasar bedug sangat strategis, sehingga mempermudah mahasiswa/i maupun masyarakat sekitar untuk mencari takjil atau jajanan untuk berbuka puasa.
“Tempatnya sangat strategis dan aman, apalagi untuk produk-produknya tadi kan sudah dilihat gitu sebenarnya sering kita lihat. Ya istilahnya ini masih baru jadi mungkin ke depannya menu-menu yang dijual agar lebih variatif dan ke depannya lebih bagus lagi,” ungkapnya
“Berharap juga di tahun berikutnya, DWP UNJA bisa lebih ikut menyemarakkan pasar bedug yang dilaksanakan di Ramadan ini,” lanjutnya.
Sementara itu, salah seorang penjual takjil, Astria Sari, mengatakan bahwa sangat terbantu dengan adanya lokasi pasar bedug di lingkungan UNJA ini.
“Kalau kami dari masyarakat umum sangat menyambut baik dengan adanya pasar bedug ini, karena membantu meningkatkan ekonomi kita tentunya. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada UNJA sudah membuat pasar bedug ini,” tuturnya.
Selanjutnya, salah seorang mahasiswa UNJA yang merupakan pengunjung pasar bedug, Judi Arya Jati, mengatakan bahwa dengan adanya pasar bedug ini sangat membantunya dalam mencari takjil dan makanan untuk berbuka puasa. Selain itu, bagi penjual yang sebagian merupakan mahasiswa/i dapat lebih meningkatkan jiwa entrepreneurship dalam mengembangkan usahanya.
“Ya pasti yang pertama dengan adanya pasar bedug di UNJA ini dapat meningkatkan kualitas entrepreneur mahasiswa. Karena banyak mahasiswa juga yang buka stand atau tenant, jadi membantu mahasiswa yang jualan dan yang membeli dan segmenting marketnya itu lebih bagus gitu. Mahasiswa juga lebih senang beli makanan takjil disini ketemu dengan mahasiswa yang lainnya, sekalian beli sekalian juga untuk silaturahmi gitu,” ujar Jati.
Diketahui, pelaksanaan pasar bedug yang dikelola oleh BPU UNJA ini merupakan perdana sejak BPU UNJA terbentuk. BPU sendiri berdiri dilatarbelakangi oleh status UNJA yg berubah dari Satker (satuan kerja) menjadi Badan Layanan Umum (BLU), sehingga UNJA harus meningkatkan pendapatan secara mandiri melalui program dan unit-unit usahanya.
BPU juga memiliki tugas melaksanakan pengembangan unit usaha yang menunjang akademik, mengoptimalkan perolehan sumber-sumber pendanaan untuk Universitas, dan mendukung pelaksanaan penerapan pengelolaan keuangan.
Dalam pelaksanaannya, BPU bertanggung jawab kepada Rektor dan dikoordinasikan melalui Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Sistem Informasi. (Iz)