Dibakar, Hidayat Sang Pemilik Unit Alat Berat Lapor ke Polres Sarolangun

sekitarjambi.com – Sarolangun, Rabu 10 Maret sore, Hidayat yang merupakan dosen Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, pemilik unit alat berat berjenis excavator, yang dibakar warga Lubuk Bedorong, diduga digunakan dalam aktivitas peti, mendatangi Mapolres beserta empat pekerjanya untuk membuat kesaksian. Pada peristiwa ini, Hidayat menuntut ganti rugi, serta mendesak kepolisian menangkap pelaku pembakaran.

Diutarakan Hidayat, unit alat berat yang dibakar bukanlah untuk aktivitas peti, melainkan hidayat memiliki tanah di Desa Lubuk Bedorong dan ditanam kelapa sawit. Untuk itu, unit alat berat diutus untuk membuat akses jalan ke kebun kelapa sawit miliknya.

“Alat berat kami itu bukan untuk peti, tapi untuk buat jalan ke kebun. Jadi keliru kalau alat berat kami dibakar.” ujarnya.

Sebelumnya, Hidayat diingatkan salah seorang kepala dusun di Desa Lubuk Bedorong agar berhati-hati, karena warga Desa Lubuk Bedorong akan melakukan aksi demo alat berat. Namun Hidayat mendapatkan kabar, alat berat miliknya telah dibakar warga Desa Lubuk Bedorong.

Hidayat menyangkal jika dirinya merupakan salah satu aktor pelaku peti. Melainkan Hidayat memiliki kebun kelapa sawit yang luasnya ratusan hektare di beberapa tempat.

Jalan Mensao Diblokade, Hidayat Sangkal Jadi Aktor

Sebelumnya, pembakaran unit alat berat berjenis excavator oleh warga Desa Lubuk Bedorong, yang diketahui milik hidayat, warga Desa Mensao Kecamatan Limun, berujung pemblokadean jalan di Desa Mensao.

Kabar tersiar, adanya indikasi pemblokadean jalan Mensao dan pengerahan massa, akibat menuntut ganti rugi alat berat milik Hidayat yang dibakar warga Desa Lubuk Bedorong, lantaran diduga alat berat tersebut digunakan dalam aktivitas peti.

Namun atas aksi blokade jalan Mensao dan sweeping pemeriksaan bagi warga Lubuk Bedorong hingga dilarang melintas, terhendus kabar bahwa Hidayat berada di balik aksi tersebut. Namun hidayat menolak dituduh sebagai penggerak blokade jalan.

“Aksi blokade spontan dilakukan warga, karena aksi simpati kepada saya, yang alat beratnya dibakar warga.” ujarnya.

Ketua Pemuda Desa Lubuk Bedorong Sebut Pernyataan Hidayat Palsu

Pembakaran unit alat berat yang dilakukan warga Lubuk Bedorong, berujung pelaporan ke Mapolres Sarolangun. Periyanto selaku Ketua Pemuda Desa Lubuk Bedorong menyebut, pernyataan Hidayat ke Mapolres Sarolangun palsu.

Pernyataan Hidayat di Mapolres Sarolangun, dinilai kontroversi dari fakta yang ada di lapangan. Hidayat dinilai membuat pernyataan palsu, dan memutar balikkan fakta.

Periyanto, selaku Tokoh Muda Desa Lubuk Bedorong menyayangkan laporan Hidayat ke Mapolres Sarolangun.

“Aktivitas unit alat berat excavator saat ditelusuri tersebut, membawa peralatan pelaksanaan aktivitas peti, seperti membawa mesin dompeng dan ayakan. Namun alat bukti aktivitas peti tersebut hilang dari lokasi tambang lantaran disengaja.” ujarnya. (Sr)

Bagikan