Di Era Serba Online, Webinar Literasi Digital Kota Jambi Bahas “Peluang dan Tantangan Usaha di Era Digital”

sekitarjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi terus bergulir. Pada Senin, 5 Juli 2021 pukul 09.00 WIB, webinar digelar bertajuk “Peluang dan Tantangan Usaha di Era Digital”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini, bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang sukses dihadiri 90 peserta daring ini, hadir sebagai narasumber secara virtual, yakni Medhanita Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Vokasi IPB dan Owner galerimadsaz, Fadli Afriadi S.P., M.M. selaku Pembelajar, Trainer, Konsultan dan Entrepreuner, Noviardi, S.Kom. selaku Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi, dan Dr. Fuad Muchlis, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Pertanian Universitas Jambi. @faniemaulida bertindak sebagai Key Opinion Leader dan memberikan pengalamannya.

Medhanita Dewi Renanti menjelaskan, saat ini di era adaptasi baru mengubah pola orang berbelanja, yang tadinya offline menjadi online.

“Sekarang sudah banyak platform yang berkembang, bahkan sebelum pandemic pun sudah ada termasuk dukungan Pemerintah, teknologi sangat berkembang cepat dan kita diikuti SDM yang agile,” ujarnya.

Sebagai pembicara kedua, Fadli Afriadi menuturkan, internet sudah menjadi bagian dari kehidupan.

“Dari 275 juta penduduk Indonesia, 202 juta diantaranya merupakan pengguna internet, dimana 8 jam 52 menit penggunaan waktu di internet. 138 juta orang belanja barang kebutuhan di internet, dimana 37,34 juta pesan makanan secara online,” ungkapnya.

Sebagai pembicara ketiga, Noviardi mengatakan, pada 10 tahun terakhir tren yang terjadi saat ini adalah belanja online.

“Ketika pandemi terjadi, belanja online ini sangat meningkat dan semua serba online. Kemudian kerja dari rumah, terjadi pembelajaran jarak jauh dan masa pandemi orang mencari hiburan tidak lagi ke bioskop, tapi lebih banyak mencari hiburan di dunia online,” ujarnya.

Sebagai pembicara keempat, Fuad Muchlis menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak dibangun hanya dengan mengandalkan SDA, tapi kita harus membangun masyarakat yang literat.

“Masyarakat harus dibangun agar memiliki peradaban yang tinggi, seluruh masyarakat memiliki kecakapan hidup, mampu bersaing, dan bersanding dengan negara lain,” ujarnya.

@faniemaulida sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan, agar menjadi pembeda dengan orang lain, maka harus ada identitas diri.

“Harus menjadi beda karna untuk mendiferensiasikan kita dengan yang lain, keunikan kita apa, dan kenapa orang harus beli produk kita, dan juga kita harus berkolaborasi, misal baju dengan aksesoris, dll,” ungkapnya.

Pada webinar kali ini, para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Firma Joseph Samosir, salah seorang peserta menanyakan “Bagaimana strategi kita bisa beradaptasi dengan situasional pasar yang seringkali berubah di masyarakat?”. Pertanyaan selanjutnya oleh peserta bernama Meri Sartika, yang menanyakan “Apa tantangan terbesar dalam menjalani strategi digital marketing?”. Pertanyaan ketiga oleh Bagas feryan Hutagalung, menanyakan “Apa saja yang menjadi peluang dan tantangan dari teknologi 5G pada tren digital dan usaha digital yang akan datang?, dan pertanyaan berikutnya hadir dari Sandra Aprilia, yang menanyakan “Mengapa literasi digital tidak dijadikan mata pelajaran atau mata kuliah dan bagaimana cara menyampaikan literasi digital pada anak-anak?”.

Diketahui, kegiatan daring ini merupakan webinar yang keenam dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. (Tim)

Bagikan

Tinggalkan Balasan