Berebut Harta Warisan, Kepala Dusun Beserta Istri di Tebo Dibunuh Adik dan Keponakan

sekitarjambi.com – Tebo, Kamis 11 Februari sekira pukul 10 malam, warga Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, ditemukan meninggal dunia dengan bersimbah darah. Korban ditemukan di belakang rumahnya, di Dusun Tepian Napal RT 22 Desa Muara Kilis.

Saat ditemukan, korban berinisial SH (40), meninggal dunia degan bersimbah darah. Korban merupakan istri dari Indro Cholid Simanunggal, yang merupakan Kepala Dusun Tepian Napal, Desa Muara Kilis, Kecamatan Tebo Tengah.

Dari keterangan Kepala Desa Muara Kilis, Sopwatarahman, membenarkan ada warga Desa Muara Kilis yang meninggal dunia, tergeletak di belakang rumahnya dengan kondisi terlentang serta bersimbah darah.

“Pada saat kejadian, warga sempat mendengar ada suara teriakan dari rumah korban. Saat warga mendekati rumah korban, korban sudah tergeletak di belakang rumahnya, dengan posisi terlentang dan meninggal dunia.” ujarnya.

Diketahui saat kejadian, suami korban Indro Cholid Simanunggal tidak diketahui keberadaannya. Setelah kejadian, korban dibawa dari Desa Muara Kilis ke RSUD STS Tebo, untuk divisum.

Sehari setelah kejadian tersebut, teryata bukan hanya sang istri, nasib naas juga dialami oleh Indro Cholid Simanungkalit, Kepala Dusun Tepian Napal RT 27 Desa Muara Kilis Kecamatan Tebo Tengah. Gara-gara harta warisan, dirinya harus kehilangan nyawa, setelah dibunuh oleh adik dan keponakannya sendiri.

Kasus pembunuhan ini terungkap, saat salah seorang pelaku, Tomi Simanungkalit berhasil ditangkap oleh Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Marhara Tua Siregar beserta anggota. Tomi berhasil diamankan sekira empat kilometer dari tempat kejadian. Dimana Tomi merupakan keponakan korban.

Kasat Reskrim AKP Marhara Tua Siregar mengatakan, berdasarkan hasil pengembangan tersangka diamankan sebelum 24 jam. Dimana seorang pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Motif dari pembunuhan tersebut yaitu konflik keluarga, mengenai harta warisan.

“Korban dibunuh oleh pelaku dengan sang ayah berinisial M, yang merupakan adik kandung korban. Korban dibunuh dengan ditusuk berkali-kali dan dipukul oleh pelaku secara bersamaan.” ujarnya.

Diketahui, awalnya jenazah istri Indro Cholid ditemukan meninggal dunia pada Kamis 11 Februari sekira pukul 9 malam, di belakang rumah tepatnya di bawah pohon kelapa sawit, dekat kandang ayam oleh warga setempat.

Warga setempat menuturkan, mendengar suara perempuan meminta tolong, selang beberapa waktu, terdengar lagi suara laki-laki meminta tolong. Alhasil warga sontak ke lokasi kejadian, dan menemukan istri korban sudah tergeletak bersimbah darah. Warga setempat tidak melihat orang asing di sekitar lokasi kejadian, hanya ada sepeda motor pelaku. Sementara jenazah sang suami yakni Indro tidak ditemukan di lokasi, karena keterbatasan penglihatan pencarian, dalam kondisi hujan dan gelap. Jenazah Indro baru ditemukan pada Jumat 12 Februari sekira pukul setengah 9 pagi, berlokasi di dalam kebun kelapa sawit, sekira 300 meter dari rumah korban. (Sbrn)

Bagikan