2.000 Hektare Kebun Karet di Jambi Beralih Jadi Lahan Kelapa Sawit

sekitarjambi.com – Jambi, Rendahnya harga karet di Jambi saat ini membuat banyak petani beralih ke kelapa sawit. Alhasil, luasan kebun karet di Jambi saat ini berkurang drastis.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal mengatakan, harga karet yang membuat petani karet beralih menanam kelapa sawit, dan rela menebang pohon karet miliknya.

“Ini disebabkan karena murahnya harga karet dan membuat Petani karet tidak mau menyadap karetnya,” ujar Agusrizal.

Terlebih harga kelapa sawit di Jambi cukup mengiurkan, dibandingkan harga karet yang hanya mencapai Rp 7.000 per kilogram. Agusrizal memperkirakan sudah lebih dari dua ribu hektare lahan karet di Jambi, beralih menjadi kebun kelapa sawit.

Dikatakannya lagi, dari pendapatan saja sudah berbeda, dalam satu hari petani karet hanya mampu menyadap lima ratus batang karet. Sementara dari uang yang dikumpulkan dalam satu hari tidak sampai Rp 50.000.

“Itu yang menjadi alasan kuat petani beralih ke petani sawit. Sementara kalau sawit, pemanennya itu per kilogram diupah Rp 200. Kalau satu ton buah sawit mereka dibayar Rp 200.000,” bebernya.

Lebih lanjut, Agusrizal mengatakan, saat ini luas kebun karet di Provinsi Jambi diperkirakan hanya mencapai 671 ribu hektare, dan diperkirakan akan terus berkurang. Ia juga mengatakan, jika para petani karet di Provinsi Jambi masih jauh dari sejahtera. Sehingga sangat wajar dengan harga jaret yang terlalu murah, mereka beralih menjadi petani sawit.

Sementara itu, salah seorang petani karet yang beralih ke kelapa sawit, Misran berasalan, selain batang pohon karet yang sudah tua dan rusak, untuk mencari pekerja sangat sulit.

“Harganya murah, mencari tukang deres juga susah. Jadi kita beralih ke sawit,” katanya.

Ia menilai, apabila berkebun kelapa sawit perawatannya tidak terlalu sulit dan tidak setiap hari harus pergi ke kebun.

“Kalau sawit kan dua minggu sekali panen, jadi masih ada waktu untuk bekerja lainnya,” tutupnya. (Tim)

Bagikan